Assalamualaikum...
Salam untuk semua, semoga selama masa pandemi ini kita terus diberi kesehatan dan kita tetap dapat melakukan aktivitas seperti biasanya dengan tidak melupai protokol kesehatan yang ada. Kesehatan erat kaitannya dengan sanitasi. Apa sih sanitasi itu? Sanitasi adalah usaha untuk menciptakan lingkungan yang baik dan sehat yang mana dengan sanitasi yang baik harapannya kita dapat terhindar dari segala macam penyakit. Karena dengan sanitasi yang buruk dapat menjadi penyebab dari penyebaran vektor penyakit. Ruang lingkup sanitasi ada banyaknya, menurut WHO sendiri adalah penyediaan air minum, pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran dan pembuangan sampah padat. Ketiga ruang lingkup tersebut hanya beberapa bagian saja, masih banyak lagi lainnya. Selain itu juga terdapat ilmu toksikologi yang mana merupakan ilmu yang mempelajari tentang sifat maupun mekanisme penyebaran zat atau bahan toksik di lingkungan.
Salah satu permasalahan sanitasi di masyarakat adalah fasilitas buang air besar (BAB) yang kurang memadai. Masyarakat kota mungkin sudah memiliki fasilitas BAB milik sendiri di tempat tinggalnya masing-masing, namun masih ditemukannya di beberapa pedesaan yang belum memiliki fasilitas BAB alias jamban ini sesuai dengan standarnya. Ada beberapa yang masih membuang hajatnya di sungai bahkan di kolam. Perilaku tersebut haruslah diubah demi kesehatan mereka baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pembuangan tinja tanpa septic tank ini dapat memberikan dampak negatif pada lingkungan yang mana pada lingkungan tersebut dapat terjadi penyebaran vektor penyakit yang mungkin awalnya terjadi pada hewan namun akan berujung juga kepada manusia apabila hewan tersebut dikonsumsi.
Permasalahan sanitasi lainnya juga adalah masih sulitnya akses untuk mendapatkan air bersih di beberapa daerah. Air merupakan penunjang penting dalam kehidupan. Kita menggunakan air untuk mandi, memasak, mencuci dan lain sebagainya. Air dapat dikatakan bersih dan sehat apabila telah memenuhi tiga parameter yaitu fisik, kimia dan biologi sesuai dengan baku mutu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum. Beberapa daerah ada yang masih sulit untuk mendapatkan air bersih yang mana mereka harus menempuh jarak yang jauh sekali untuk mendapatkan air bersih. Dampak dari permasalahan ini salah satunya adalah tingginya kasus diare yang terjadi khususnya pada anak-anak. Apabila air tersebut diminum dapat menyebabkan diare yang mana kemungkinan salah satu faktornya adalah air tersebut mengandung E. coli yang mana bakteri ini dapat menjadi salah satu indikator bahwa air tersebut tercemar dan terkontaminasi tinja karena bakteri ini ditemukan pada tinja. Pada dasarnya bakteri E.coli hidup pada usus manusia yang tidak berbahaya, akan tetapi ada beberapa jenis E.coli yang menjadi patogen. Maka dari itu pembuangan tinja pun tidak boleh sembarang dan berakitan dengan permasalahan di atas mengenai masalah fasilitas BAB.
Permasalahan sampah tidak ada akhirnya. Semakin hari sampah semakin menggunung. Bahkan jumlah dari sampah yang dihasilkan tidak lagi sebanding dengan luasnya tempat pembuangan akhir. Sampah organik mendominasinya, hal tersebut berdasarkan laporan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Melihat kondisi tersebut sudah saatnya kita memulai untuk prihatin terhadap sampah yang kita hasilnya setiap harinya. Kita dapat memanfaatkan sampah organik untuk membuat kompos. Hal tersebut baik untuk lingkungan dan baik untuk tanah dan tanaman. Kita juga harus meminimalisasi penggunaan plastik. Saat ini sudah mulai kita belanja tanpa menggunakan kantong plastik dan hal tersebut harus terus dilakukan.
Beberapa permasalahan sanitasi ini menjadi PR untuk kita semua. Kita dapat menciptakan sanitasi yang baik dan sehat di lingkungan tempat tinggal kita saja terlebih dahulu. Dengan terus menjaga kebersihan dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Beruntunglah kita apabila kita memiliki fasilitas BAB di rumah, masih bisa menemukan dan menggunakan air bersih, tinggal kita melakukan hal kecil untuk mengurangi sampah kita entah mengurangi barang/produk yang setidaknya tidak begitu penting, tidak suka membuang-buang makanan dan mencoba melakukan 3R. Permasalahan sanitasi ini menjadi perhatian kita juga pemerintah, akademisi, maupun lembaga untuk melakukan sosialisasi, pemerintah melakukan pembangunan yang merata untuk memudahkan akses dan terpenting adalah sadar memang kitalah yang membutuhkan lingkungan yang sehat, kita harus menjaga alam dan alam akan menjaga kita.
Nama : Mella Rasyida Halim
Kelas : A2
Program Studi : Teknik dan Manajemen Lingkungan
Sumber foto : Google
Komentar
Posting Komentar