Uji Toksisitas

 Assalamualaikum...


        Toksisitas? Apa yang kalian tahu ketika mendengar kata toksisitas? Toksisitas didefinisikan sebagai segala hal yang memiliki efek berbahaya dari zat kimia atau obat pada organisme target. Salah satu efek berbahaya dari zat kimia tersebut adalah BTX (Benzene, Toluene dan Xylene). Industri rumah tangga sepatu di wilayah Ciomas, Bogor merupakan industri yang memproduksi sepatu yang mana dalam proses produksinya menggunakan lem yang mana dalam komposisi lem tersebut mengandung BTX. BTX ini merupakan salah satu jenis pelarut organik. Penggunaan lem di ruang kerja industri rumah tangga tersebut apabila tidak memenuhi syarat dapat meningkatkan risiko penyakit terhadap pekerja. Pajanan yang ditimbulkan dari pekerjaan saat menggunakan lem tersebut terkadang tidak dirasakan secara sadar oleh para pekerja bahwa sebenarnya dapat menimbulkan bahaya. Efek yang ditimbulkan dari pelarut organik yaitu lem tersebut dapat memberikan efek baik jangka pendek maupun jangka panjang yang bersifat akut maupun kronikKandungan BTX pada lem tersebut masuk ke dalam tubuh para pekerjaterutama melalui inhalasi atau pernafasan, selain itu juga dapat masuk melalui kulit dan dapat juga melalui oral atau mulut.

        Pengujian yang dilakukan dengan Threshold Limit Values (TLV) yang mana TLV adalah besarnya konsentrasi suatu bahan kimia di udara yang diijinkan memapar manusia secara terus menerus, tanpa menyebabkan efek samping yang merugikan pada tubuh. Salah satu tipe TLV yaitu TLV-TWA (Threshold Limit Values - Time Weight Average) yang mana merupakan besaran konsentrasi suatu bahan kimia diudara yang diijinkan memapar manusia secara terus menerus selama 8 jam setiap hari, 40 jam dalam satu minggu, tanpa menyebabkan efek samping yang merugikan pada tubuh. Setelah dilakukan perhitungan dengan rumus TLV-TWA campuran dengan data yang didapatkan dari jurnal didapatkan nilai sebagai berikut:

Dimana

n = Jumlah total bahan beracun

Ci = Konsentrasi bahan kimia dengan memperhatikan bahan kimia lain   (TLV- TWA)

i = TLV-TWA dari bahan kimia jenis i


        Uap benzene melebihi konsentrasi TLV-TWA (Threshold Limit Value - Time Weight Average) yang direkomendasikan oleh ACGIH yaitu 0.5 ppm dengan rata-rata 1.4 ppm dan konsentrasi TLV-STEL sebesar 2,5 ppm. Konsentrasi campuran tertinggi ditemukan di bengkel Ja (1) dan Ja (2). Konsentrasi campuran di seluruh bengkel telah melebihi batas TLV-TWA yang mana ini akan berdampak buruk terhadap kesehatan. Rata-rata konsentrasi campuran atau konsentrasi uap yang mengandung benzene dan toluene sebesar 77,79 ppm yang mana konsentrasi tersebut jauh di atas nilai atau level batas TLV-TWA yang mana nilainya sebesar 11,75 ppm saja. Tenaga kerja di industri rumah tangga menerima paparan benzene dan toluene yang berlebihan. 

Efek dari BTX ini terhadap pekerja dibagi menjadi 3 kelompok:

  1. Gangguan pernafasan (mual, batuk, pilek, sesak nafas)
  2. Gangguan pada sistem syaraf pusat (sakit kepala, tremor, kesemutan, mata berkunang, sulit konsentrasi)
  3. Iritasi pada membran yang disebabkan kontak langsung dengan bahan kimia berbahaya (iritasi kulit dan iritasi mata).

Cara penanggulangan terhadap efek dari pajanan uap BTX bagi para pekerja:

  1. Memperbaiki sirkulasi udara dengan membuat ventilasi sesuai standar
  2. Mengatur ruang kerja, membuat partisi dalam ruangan untuk meminimalisir pajanan 
  3. Menggunakan APD berupa masker dan sarung tangan.
Sumber:
Kurniawidjaja LM, Sofia NA, Hendra, Pudjadi E, Lestari F, Tejamaya M. 2012. Keluhan pernapasan dan analisis risiko kesehatan pajanan btx pada pekerja di bengkel alas kaki informal di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. Jurnal Respir Indo. 32(1): 36-42. 

Nama    : Mella Rasyida Halim
NIM      : J3M218207/A2
Prodi     : Teknik dan Manajemen Lingkungan

 

 

 


Komentar